Jangan Salah! Ini Cara Pemasangan Drainage Cell yang Benar

Distributor Drainase Cell - Dalam konstruksi lapangan olahraga, taman, dan area terbuka lainnya, drainage cell menjadi komponen penting untuk mengoptimalkan sistem drainase. Pemasangan yang benar sangat menentukan efektivitas dalam mengalirkan air dan mencegah genangan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah pemasangan drainage cell yang benar agar sistem drainase berjalan optimal.
Apa Itu Drainage Cell?
Drainage cell adalah modul plastik berlubang yang berfungsi untuk mengalirkan air secara efisien di bawah permukaan tanah. Produk ini umumnya digunakan dalam proyek-proyek seperti:
- Lapangan futsal dan mini soccer dengan rumput sintetis
- Taman dan atap hijau (green roof)
- Area parkir dan lanskap perkotaan
Keunggulan drainage cell meliputi:
- Mencegah genangan air
- Meningkatkan daya tahan rumput sintetis
- Mempercepat resapan air ke tanah
- Meminimalisir erosi dan pergeseran tanah
Alat dan Material yang Diperlukan
Sebelum memulai pemasangan, pastikan Anda sudah menyiapkan alat dan material berikut:
- Drainage cell
- Geotekstil non-woven (untuk penyaring air)
- Pasir urug atau kerikil
- Lapisan tanah urugan
- Alat pemadat tanah
- Pipa drainase (opsional)
Langkah-Langkah Pemasangan Drainage Cell yang Benar
1. Persiapan Lahan
Langkah pertama adalah memastikan area yang akan dipasang drainage cell sudah siap. Berikut caranya:
- Bersihkan lahan dari material yang tidak diperlukan seperti batu besar dan sampah.
- Ratakan permukaan tanah menggunakan alat pemadat agar tidak terjadi penurunan tanah yang tidak merata.
- Jika diperlukan, buat kemiringan sekitar 1-2% untuk mempercepat aliran air menuju pembuangan.
2. Pemasangan Geotekstil Non-Woven
Geotekstil digunakan sebagai filter untuk mencegah tanah masuk ke dalam drainage cell yang bisa menyumbat sistem drainase.
Bentangkan geotekstil di atas permukaan tanah secara menyeluruh.
Pastikan geotekstil memiliki tumpang tindih minimal 30 cm di setiap sambungan.
3. Pemasangan Drainage Cell
Susun drainage cell di atas geotekstil dengan pola yang teratur.
Sambungkan setiap modul drainage cell agar membentuk sistem yang kokoh.
Jika diperlukan, gunakan pengikat atau klip untuk menjaga kestabilan penyambungan.
4. Lapisan Pelindung di Atas Drainage Cell
Setelah drainage cell terpasang, tutupi dengan lapisan geotekstil tambahan untuk mencegah tanah atau pasir masuk ke dalam celah-celah drainage cell.
Pastikan seluruh permukaan drainage cell tertutup sempurna.
5. Penambahan Material Penutup
Setelah pemasangan selesai, tambahkan material sesuai dengan kebutuhan:
- Untuk lapangan futsal atau mini soccer, tambahkan lapisan pasir urug sebelum memasang rumput sintetis.
- Untuk taman atau lanskap, tambahkan tanah subur dan tanam rumput alami atau tanaman hias.
6. Pembuangan Air dan Uji Coba
Pastikan ada saluran pembuangan air seperti pipa drainase untuk mengalirkan air keluar dari sistem.
Lakukan uji coba dengan menyiram air untuk memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.
Kesalahan Umum dalam Pemasangan Drainage Cell
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, hindari kesalahan-kesalahan berikut:
Tidak menggunakan geotekstil, yang dapat menyebabkan penyumbatan oleh tanah.
Pemasangan drainage cell tidak rata, sehingga air tidak mengalir dengan baik.
Kurangnya kemiringan pada tanah dasar, yang menyebabkan air menggenang dan tidak teralirkan dengan lancar.
Kesimpulan
Drainage cell adalah solusi efektif untuk mengatasi genangan air di berbagai proyek seperti lapangan olahraga, taman, dan lanskap lainnya. Pemasangan yang benar memastikan sistem drainase bekerja optimal dan meningkatkan daya tahan permukaan di atasnya. Dengan mengikuti langkah-langkah pemasangan di atas, Anda bisa memastikan drainage cell berfungsi dengan maksimal.
Jika Anda sedang mencari produk drainage cell berkualitas terbaik untuk proyek Anda, hubungi (KFI Grass) yang siap membantu kebutuhan Anda! 🚀